Senin, 12 Januari 2009
BAGI KAUMKU
Dunia yang tewas dipangkuan ini,
adalah milik kita
Yang poulas menggeliat dalam asap
tersakiti racun dinina bobo mambang
Karena kita sudah tak berurat berakar
untuk masuk gelanggang
lalu berlaga
Sedang diluar anak anak kita hidup menggelandang
Dengan tali yang diikat dari rambut matahari
mereka mencoba naik
dan ngintipi anak sekolah
Tidurlah kaumku,
tidurlah pada perut yang nyeri
Ditelapak padang kita bertakbir
membangunkan saudara saudara kita yang mati
Lapar ini tak lagi bisa berdalih
Tidurlah kaumku,
tidurlah dipinggir plaza
Walau betapa semarak mereka ciptakan surga
tahta, cincin dan anting anting imitasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SEBUTLAH INI HANYA KERISAUAN
DIRUANG TUNGGU
SALING BERBAGI MENYIKAPI HIDUP
YANG TERUS BERGERAK
DAN TAK PERNAH KOMPROMI
TERIMA KASIH ANDA SUDAH MENENGOK
SIAPA TAHU
KEGUNDAHAN SAYA
ADALAH JUGA
KEGUNDAHAN ANDA
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2009
(25)
-
▼
Januari 2009
(11)
- HIDUP SEBATAS ANGAN
- MEMBANGUN BANGSA Oleh: Syam Alam Dialam demok...
- REFORMASI SEPANJANG MASA Oleh: Syam Alam Tid...
- BAGI KAUMKUDunia yang tewas dipangkuan ini,adalah ...
- KORUPSI ITU SEPERTI BOLA SALJU.SEKALI SAJA MENGGEL...
- SUPREME OF LAWOleh: Syam AlamSebenarnya ...
- KESALEHAN SOSIALOleh: Syam AlamDisaat jaman telah ...
- NASIHAT ULAMAOleh: Syam Alam Setelah dilantik menj...
- TANGISAN UMAR BIN ABDUL AZIZOleh : Syam Alam Se...
- MUHASABAHIni cerita tentang seseorang yang tinggal...
- KORUPSI KOK BERJAMAAH ...Oleh: Syam Alam Segala...
- ► Februari 2009 (4)
- ► Maret 2009 (3)
-
▼
Januari 2009
(11)
-
►
2010
(1)
- ► Oktober 2010 (1)
Mengenai Saya
- SYAM ALAM
- Bandung, Jawa Barat, Indonesia
- Semoga apa yang saya tulis ini bisa memberi arti. Saya tidak menciptakan. Saya hanya merangkainya saja. Merangkum yang tercampak ditrotoar. Menggamit yang hampir terlupakan. Tak lebih. Sebab saya hanya ingin berbagi mimpi. Boleh jadi itu mimpi kita bersama. Tentang negeri yang bisa menjadi tempat bernaung bagi rakyatnya. Tentang alam yang mau menjadi teman berkisah. Tentang kedamaian yang sudah lama tak berkirim sapa. Sebab perjalanan hidup ini telah banyak bercerita. Tentang anak manusia yang terusir dari tanahnya sendiri. Tentang anak manusia yang tak bisa menghidupi keluarganya. Tentang anak manusia yang dimiskinkan, dibuat tak berdaya bahkan untuk menolong dirinya sendiri tak kuasa. Sebab perjalanan hidup ini telah banyak mengajarkan, apalah artinya kita bila tidak mampu memberi arti bagi sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar