NASIHAT ULAMA
Oleh: Syam Alam
Setelah dilantik menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz meminta nasihat kepada para ulama. Salah satu ulama, Salim bin Abdullah memberi nasihat, “Wahai khalifah, jadikanlah seluruh rakyat sebagai ayah, saudara dan anakmu. Berbaktilah kepada ayahmu, peliharalah hubungan baik dengan saudara saudaramu dan sayangilah anakmu.”
Ulama lain, Muhammad bin Ka’ab menasihatinya, “Wahai khalifah, cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri. Dan bencilah sesuatu untuk orang lain, sebagaimana engkau membenci sesuatu untuk dirimu sendiri.”
Sementara ulama Hassan al-Basri menasihatinya, “Demi Allah aku telah bergaul dengan banyak orang yang sedap dipandang oleh mata dan tutur katanya menyentuh hati. Ucapan mereka adalah penawar bagi apa yang ada didalam dada. Memelihara dengan apa yang halal, lebih mereka utamakan daripada menjaga diri dari yang haram. Perhatian mereka terhadap shalat sunnat lebih besar daripada perhatian kita terhadap shalat fardhu. Mereka menutupi kebaikan kebaikan yang mereka lakukan, sebagaimana kita menutup nutupi segala keburukan kita. Mereka menangis jika berbuat kebaikan, sementara kita tertawa jika berbuat kesalahan.”
Mendengar semua nasihat tadi, khalifah Umar bin Abdul Aziz menangis tersedu sedu sambil menutupi wajahnya.
2 komentar:
Tapi banyak diantara para petinggi kita tidak memanfaatkan nasihat ketika ia dilantik menjadi seseorang.
Padahal nasihat itukan bisa hadir dari siapapun, terutama dari permasalahan di lingkungan sekitar. Ya mungkin para petinggi kita kurang peka dengan hal itu.
(kunjungi: nensisblog.blogspot.com)
Terima kasih komentarnya ya ... Kita saling berbagi kerisauan. Betapa banyak orang yang sudah melupakan tujuan dan hakekat dari kekuasaan. Kita juga saling mendoakan. Bukan tidak mungkin suatu saat diantara kita punya kekuasaan. Semoga kekuasaan itu bisa menjadi alat mensejahterakan ummat. Dan bukan sebaliknya, hanya menjadi tujuan belaka.
Posting Komentar