REFORMASI SEPANJANG MASA
Oleh: Syam Alam
Namun, reformasi pada akhirnya juga telah membidani lahirnya banyak pemimpin dan petualang politik, sebagaimana disisi lain juga menghasilkan banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
Kita tengok saja. Setelah reformasi bergulir, toh rakyat kecil masih hidup susah. Belum lagi begitu banyak tragedi kehidupan anak bangsa yang kemudian hanya tercampakkan begitu saja diemperan tanpa pernah disentuh oleh kebijakan yang berpihak. Pemimpin yang dulunya mengaku reformis,tak jua mampu mencari solusi bagi rakyat kecil lantaran beradu kepentingan dengan kekuasaan.
Yang partut disesalkan ketika reformasi hanya dirancang untuk sebuah tujuan sesaat dimana “gincu” nya menina bobokan rakyat sesaat pula. Rakyat hanya dijadikan komoditas politik belaka.
Padahal, hakekatnya reformasi akan terus menjadi tuntutan selama ketidakmapanan masih dirasakan rakyat. Ketika rakyat kecil masih merasakan ketidakadilan, hidup dalam ranah politik yang carut marut, terampas daya belinya serta teronggok karena kesulitan ekonomi, maka semangat reformasi akan terus berkumandang.
Senyatanya, reformasi bukanlah jubah yang bisa ditanggalkan kapan kita mau. Bukan pula pemanis rupa yang bisa kita hapus bila sudah tak terpakai. Sebab, reformasi adalah sebuah perjuangan mulia yang tidak akan pernah usai bila ketidakmapanan masih bertahta dengan angkuhnya.
Reformasi bila diperjuangkan dengan tulus, dia akan bermetamorfosa menjadi nafas bagi cita cita kehidupan yang lebih baik. Reformasi juga bukanlah sandiwara murahan yang hanya kita mainkan berdasarkan pesanan kepentingan. Sebab reformasi adalah jiwa. Karena terlahir untuk peka terhadap derita rakyat, dia akan terus “bernyanyi” sepanjang aliran air mata. Sepanjang masa ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar